Untuk memberlakukan atau tidak memberlakukan—itulah pertanyaannya. Apakah Donald Trump akan menerapkan tarif impor, ataukah dia akan meninggalkannya? Nasib nilai tukar EUR/USD bergantung pada keputusan ini. Eropa telah menjadi target baru ancaman dari presiden Partai Republik, yang menyebabkan penurunan euro berlanjut. Meskipun penerapan tarif impor pada Meksiko dan Kanada telah ditunda dari Februari ke Maret, yang memberikan sedikit kelonggaran bagi tetangga AS tersebut, masih belum pasti apakah Gedung Putih akan mengambil pendekatan yang sama lunaknya dengan negara dan wilayah lain.

Terlepas dari sentimen bearish yang berlaku seputar EUR/USD, efek dari kebijakan proteksionis Donald Trump sudah tercermin dalam nilai tukar pasangan ini. Ini menunjukkan bahwa jika tarif terhadap Uni Eropa tidak diperkenalkan, euro mungkin memiliki kesempatan untuk bangkit kembali. Tidak mengherankan, para investor merasa cemas, dan volatilitas euro terus meningkat, mencerminkan volatilitas yang terlihat pada dolar Australia.

Tren Volatilitas Euro dan Dolar Australia

Dolar Australia sering berfungsi sebagai indikator untuk yuan Tiongkok, mengalami penurunan akibat tarif 10% yang diberlakukan Trump terhadap Tiongkok. Demikian pula, zona euro menghadapi tantangan; ekonominya yang bergantung pada ekspor cenderung lebih menderita ketika pembeli utama seperti Tiongkok mengalami kesulitan. Saat ini, Tiongkok menghadapi masalah yang semakin memburuk. Meskipun tarif balasan mereka terhadap minyak dan peralatan pertanian AS mungkin tidak berdampak signifikan, hal ini mengirimkan pesan yang jelas: Beijing tidak bersedia mundur dengan mudah.

Di sisi positif untuk euro, Perdana Menteri Prancis Francois Bayrou berhasil mendorong anggaran melalui parlemen. Mosi tidak percaya terhadap pemerintah kemungkinan akan ditolak karena kaum sosialis telah mengisyaratkan bahwa mereka tidak akan mendukungnya. Akibatnya, selisih imbal hasil antara obligasi Prancis dan Jerman telah menurun menjadi 70 basis poin.

Tren Selisih Imbal Hasil Obligasi Prancis-Jerman

Citigroup yakin bahwa indikator ini akan segera naik karena risiko politik, ekonomi, fiskal, dan peringkat kredit, yang dapat makin menekan pasangan mata uang EUR/USD.

Seperti kata pepatah, masalah sering datang bertubi-tubi. Jika ekonomi rapuh zona euro, komitmen Bank Sentral Eropa terhadap pelonggaran moneter yang agresif, dan ancaman tarif semakin diperumit oleh gejolak politik di Prancis dan Jerman, pasangan EUR/USD dapat menghadapi tantangan serius. Namun, untuk saat ini, pasangan mata uang utama ini tetap stabil, terutama karena Gedung Putih telah menunda tarif terhadap Meksiko dan Kanada.

Menurut pendapat saya, jika situasi serupa terjadi dengan Tiongkok, para bull akan menemukan peluang baru untuk bertindak. Meski begitu, Donald Trump telah menunjukkan bahwa dia adalah pemimpin yang tegas dan tidak mungkin mengeluarkan ancaman kosong. Tarif akan diterapkan—mungkin hanya sedikit lebih lambat daripada yang diperkirakan.

Dari sudut pandang teknikal, grafik harian EUR/USD menunjukkan bahwa para bull sedang mencoba membentuk pin bar internal. Breakout ke atas batas atas pada 1,035 bisa menjadi sinyal peluang beli jangka pendek. Sebaliknya, jika euro turun di bawah $1,030, itu adalah sinyal jual.