Pada pasangan AUD/USD, nilai tukar telah meningkat selama tiga hari berturut-turut, sementara dolar AS tetap berada di bawah tekanan untuk sesi ketiga berturut-turut di tengah kekhawatiran yang meningkat tentang potensi perlambatan ekonomi AS, yang dipicu oleh dampak tarif baru yang diberlakukan oleh Donald Trump pada berbagai negara.

Data Ekonomi Utama yang Perlu Diperhatikan

Hari ini, investor sebaiknya fokus pada ISM Services PMI dan laporan ADP Employment Change, yang keduanya akan dirilis nanti selama sesi trading di Amerika Utara.

Dolar Australia tetap tangguh setelah rilis data ekonomi utama. PDB Australia tumbuh sebesar 0,6% kuartal-ke-kuartal, melampaui pertumbuhan 0,3% pada Q3 dan melebihi ekspektasi pasar sebesar 0,5%. Secara tahunan, PDB Q4 meningkat sebesar 1,3%, dibandingkan dengan 0,8% pada kuartal sebelumnya.

Deputi Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA), Andrew Hauser, mengungkapkan bahwa ketidakpastian dalam perdagangan global kini berada pada titik tertinggi dalam 50 tahun terakhir. Ia mengingatkan bahwa ketidakpastian yang muncul akibat kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Trump dapat mendorong bisnis dan rumah tangga untuk menunda perencanaan dan investasi mereka. Situasi ini, pada gilirannya, berpotensi memberikan dampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi.

Prospek Teknis

Dari perspektif teknis, AUD/USD mencoba menembus di atas rata-rata pergerakan eksponensial (EMA) 9 hari, menandakan peningkatan momentum jangka pendek. Namun, Indeks Kekuatan Relatif (RSI) 14 hari tetap di bawah 50, menunjukkan bahwa momentum bullish belum sepenuhnya terkonfirmasi.

Di sisi lain, level dukungan terdekat untuk AUD/USD berada pada level terendah hari ini di 0,6235. Di bawah itu, dukungan kunci berikutnya terletak pada level bulat 0,6200, diikuti oleh level terendah bulan Maret. Penembusan di bawah level-level ini dapat mengembalikan probabilitas ke arah bearish.