Pada awal minggu baru, pasangan EUR/JPY memulai dengan momentum positif, mematahkan tren penurunan selama tiga hari yang hampir membawa pasangan ini turun ke level kunci 161.00.

Keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menunda penerapan tarif terhadap Uni Eropa membantu mata uang tunggal ini naik ke level bulat 163.00.

Dari perspektif teknis, pasangan EUR/JPY menunjukkan ketahanan di bawah rata-rata pergerakan sederhana (SMA) 200 hari. Momentum hari ini menguntungkan pihak bullish; namun, osilator netral pada grafik harian mengharuskan kehati-hatian karena faktor fundamental. Ini termasuk perbedaan ekspektasi kebijakan moneter antara Bank of Japan dan European Central Bank, serta risiko geopolitik—yang cenderung menguntungkan yen Jepang sebagai mata uang safe-haven.

Akibatnya, momentum intraday menghadapi resistensi kuat di level bulat 163.00. Namun, kekuatan yang berkelanjutan di atas ambang ini akan menunjukkan bahwa penurunan baru-baru ini dari level tertinggi tahunan telah berakhir, membuka jalan untuk kenaikan lebih lanjut. Pasangan EUR/JPY kemudian dapat mencoba menembus zona pasokan di 163.40–163.45, dengan tujuan untuk merebut kembali level 164.00.

Di sisi lain, kelemahan di bawah dukungan terdekat di 162.40 atau SMA 50 hari dapat menarik pembeli, tetap terbatas oleh level 162.00. Ini diikuti oleh rata-rata pergerakan sederhana 200 hari di sekitar 161.45, yang jika ditembus secara tegas akan menggeser bias jangka pendek mendukung pihak bearish. Dalam hal ini, pasangan EUR/JPY dapat kembali turun untuk menguji ulang level 161.00, dan akhirnya jatuh menuju level psikologis 160.00.